MICROSOFT WORD DAN MICROSOFT EXCEL
FOOTNOTES, SUM, AVERAGE DAN RANK
Dosen Pengampu : Ferry Heryadi, S.Pd.I
Disusun Oleh: Kelompok III
Semester : IV PAI B
1.
Apriani (2015.01.011)
2.
Marhidayati (2015.01.068)
3.
Suci
Utari (2015.01.110)
SEKOLAH TINGGI ILMU
TARBIYAH AL-QUR’AN AL-ITTIFAQIAH
INDRALAYA OGAN ILIR SUMATERA SELATAN
TAHUN AKADEMIK 2016/2017
DAFTAR ISI
Insert footnote digunakan untuk
menyisipkan catatan kaki (rujukan yang berada di bagian bawah halaman atau
footer). Aktifkan kursor di sebelah kanan kata yang dimaksud, lalu klik icon,
maka sistem akan membawa kursor ke bagian bawah untuk menulis catatan kaki.
Insert endnote digunakan untuk
menyisipkan catatan diakhir bab. Bila perintah endnote diklik, maka sistem akan
membawa kursor ke bagian bawah untuk menulis catatan kaki.[1]
Next footnote berfungsi untuk
memantau footnote dan endnote. Icon ini memiliki down arrow. Bila diklik, akan
muncul flyout yang berisi menu seputar pemantauan footnote dan endnote yang
terdapat diseluruh file dokumen aktif.
a.
next
footnote, digunakan untuk melihat footnote selanjutnya dari posisi footnote
yang diseleksi.
b.
previous
footnote, digunakan untuk melihat footnote sebelumnya dari posisi footnote yang
diseleksi.
c.
next
endnote, digunakan untuk melihat endnote selanjutnya dari posisi endnote yang
diseleksi.
d.
previous
endnote, digunakan untuk melihat endnote sebelumnya dari posisi endnote yang
diseleksi.[2]
Show notes digunakan untuk
memperlihatkan lokasi catatan, baik footnote maupun endnote. Bila Anda
mengaktifkan perintah ini maka sistem akan menampilkan letak catatan dari
halaman dokumen yang sedang aktif. Untuk menonaktifkan tampilan tersebut, klik
sekali lagi icon tersebut.
Tata cara penulisan catatan kaki
secara berurutan; nama pengarang tanpa balik koma, judul buku (cetak miring)
koma, nomor cetakan atau edisi (jika ada) koma, jilid (jika ada), kurung buka,
tempat penerbit, titik dua, nama penerbit koma, tahun terbit, kurung tutup,
koma, dan nomor halaman.
Nama pengarang ditulis
selengkap-lengkapnya, tanpa pangkat atau gelar (gelar akademik atau kesarjanaan
tidak di cantumkan). Judul buku ditulis dengan menggunakan huruf miring (italic)
atau huruf tebal (bold). Halaman disingkat dengan hal. Sementara
referensi yang berbahasa Indonesia atau latin tidak ditulis dengan huruf Arab
dalam skripsi bahasa Arab, seluruh catatan kaki ditulis seperti aslinya.
Sekalipun demikian, ada sedikit
perbedaan mengingat sumber-sumber kutipan yang bermacam-macam.
Contoh-contohnya:
1.
Sumber
Buku
a.
Jika
sumber ditulis oleh satu orang
1 Moh. Nasir, Metode
Penelitian, cet. Ke-3, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988) hal. 21
عبد العليم إبر اهيم , فى طر ق التد ريس المو جه الفنى المدرس اللغة
العربية (القا هرة: دار المعا رف, ۱۹٦۲) , ص. ۱۳
b.
Jika
pengarangnya terdiri dari dua orang maka harus dituliskan keduanya.
3 Nana
Sujana dan Ahmad Rifai, Media Pengajaran, (Bandung: Cv. Sinar Baru,
1997) hal. 10
c.
Jika
pengarangnya lebih dari dua orang, maka yang dituliskan hanya nama pengarangnya
yang pertama dan setelah tanda koma dituliskan singkatan et. al (huruf tebal
atau huruf miring),.
4 Zakiah Deradjat, et. al., Ilmu Pendidikan
Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), hal. 15
d.
Apabila
dua buah sumber atau lebih, pengarangnya sama, dan ingin disebutkan lagi sumber
yang terdahulu, maka harus dituliskan nama pengarang dan diikuti dengan judul
buku (disingkat) serta tahun cetakan buku yang dimaksud.
5 Azhar Arsyad, Media Pengajaran, (Jakarta: Raja Grafindo,
1997), hal. 16
6 Azhar
Arsyad, Konsep Keadilan Sosial dalam Islam, cet. 2, (Bandung: Pustaka,
2000), hal. 113
7 Azhar Arsyad, 1997, Media . . . , hal.
35
e.
Apabila
sumber rujukan adalah buku terjemahan, maka dalam catatan kaki disebutkan
pengarang asli, judul buku terjemahan, penerjemah dan seterusnya.
8 Al-Syafi’i, Ar-Risalah,
alih bahasa Ahmadie Thoha, cet. 1 (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001), hal.
8
9 Malik Bin Nabi, Fenomena
al-Qur’an, alih bahasa Saleh Mahfoed, cet. 1 (Bandung: Remaja Rosdakarya,
1990), hal.9
f.
Apabila
buku yang dirujuk tanpa nama penyusunnya dan tanpa tahun cetakan, maka dalam
penulisan catatan kaki langsung ditulis judul buku, sedangkan untuk menyatakan
tanpa tahun ditulis ‘t.t’..
10 Boeah Conggres Akbar
Moehammadijah ke 26, (Djakarta: Hoofdocomite Congres Moehammadijah, t.t) hal.9
g.
Kumpulan
karangan yang dirangkum oleh editor, yang dianggap pengarangnya dan yang
dituliskan dalam catatan kaki adalah nama editornya saja dengan cara
mencantumkan (ed), dibelakang nama editornya.
11 Alfian (ed), Segi-segi Sosial Masyarakat Aceh, (Jakarta:
LP3ES, 1997), hal.129.
h.
Jika
sumber yang dikutip penyusunnya adalah perhimpunan, lembaga atau panitia, maka
yang dianggap dan dituliskan sebagai pengarang adalah badan, lembaga dan
sebagainya yang menerbitkannya.
12 Badan Kerjasama Pondok Pesantren Jawa Barat, Fatwa Lengkap Tentang
Porkas, cet. 1 (Jakarta: Panjimas, 1996) hal. 25
13 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Balai Pustaka, 2001), hal. 15
2.
Sumber
Al-Qur’an atau Tafsir, Hadits atau terjemahannya.
Catatan kaki untuk semua ini sama dengan sumber yang berasal dari
buku namun untuk kutipan dari ayat Al-Qur’an tidak di perlukan catatan kaki.
يا أيها الذ ين أمنو اقو ا أنفسكم وأ هليكم نا را (التحر يم)
Wahai
orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka . .
. . 14
14
TPPQ, Al-Qur’an dan terjemahannya, Semarang PT. Thoha Putra, 1995). hal . . . .
3.
Sumber
Majalah
Caranya sama
seperti kutipan dari buku, namun ada sedikit perbedaan, kalau dari majalah nama
judul artikel ditulis diantara tanda petik rangkap dan nama majalah diberi
garis bawah disertai volume, koma, nomor, kurung buka, bulan, koma, tahun,
kurung tutup, koma, dan nomor halaman.
14 Richard Thomas, “Menguak Abad baru Hijrah di Eropa”, Panji
Masyarakat, XII, 314 (Pebruari, 1981). Hal. 19.
4.
Sumber
Surat Kabar
a.
Caranya
dengan menuliskan judul rubrik, nama surat kabar (diberi garis bawah), tempat
terbit dalam kurung, tanggal, tahun terbit dan nomor halaman.
15 Building Professional Teachors, The Jakarta Pos, (Jakarta),
15 Januari 2000 , hal. 4
b.
Jika
kutipan itu diambil dari satu artikel yang terdapat nama penulisnya, maka
penulisannya dimulai dengan nama pengarang dan judul artikel di apit tanda
petik rangkap.
16 Ahmad Sanusi, “Menyimak Mutu Pendidikan dengan Konsep Taqwa dan
Kecerdasan, Meluruskan Konsep Belajar dalam Arti Kualitatif”, (Pikiran
Rakyat), 8 September 1986, hal. 3
5.
Sumber
Karangan yang Tidak Diterbitkan
Caranya dengan menyebutkan nama pengarang, judul karangan yang
ditulis diantara tanda petik rangkap, disebutkan sumbernya, kurung buka, nama
tempat atau lembaga, kurung tutup, halaman dan keterangan tidak diterbitkan
yang disingkat dengan t.d. (مخطوط)
17 M. Ali Subhi, “Perkembangan Madrasah Diniyah Awwaliyah Daarul
Muttaqin Palembang”, Skripsi Sarjana Pendidikan Agama Islam, (Palembang:
Perpustakaan IAIN Raden Fatah, 1996), Hal. 8, t.d.
6.
Sumber
Ensiklopedi atau (الجامع – الجوامع)
Caranya dengan menyebutkan nama editornya yang disingkat ed.
(diberi garis bawah), nama entrinya dituliskan diantara tanda petik rangkap,
nama ensiklopedi dengan garis bawah, nama tempat dan tahun penerbitan serta
nomor halaman.
18 H.A.R Gibb dan J.H. Kramers, (ed), “Khamr”, Shorter Enciclopedia
Of Islam, (Leyden: Brill, 1974), jilid 3, hal. 234.
Akan tetapi apabila ensiklopedi besar, seperti ensiklopedi Britania
Americana, maka harus menyebutkan nama kontributor tulisan. Dalam hal ini
catatan kaki harus mencantumkan penyumbang (kontributornya).
7.
Sumber
Online (Internet)
Caranya dengan
menuliskan sumber seperti pada sumber yang lain, hanya saja pada bagian akhir
diberi tulisan “Online” didalam tanda kurung dan disertai alamat situs dimana
sumber tersebut dapat di akses dan tanggal pada saat sumber tersebut di akses.
19 Anderson S. 1997. Australian College Of Education Review: 1996 in
ret rospect. Unicorn Vol 23, No. 1, 3-13 (Online) Available:
http:www.stust.Flinders.Edu.Au/Readings/Unicorn. Hal. 1
8.
Sumber
Wawancara atau Observasi
Kutipan hasil
wawancara, caranya dengan menyebutkan wawancara dengan siapa, identitasnya, tempat,
bentuk wawancara, dan tanggal wawancara.
20 Rahmad Hidayat, Ketua Pengadilan Tinggi Agama Bandung, Wawancara,
Jakarta, 4 Agustus 2004
Kutipan hasil
observasi, caranya dengan menyebutkan nama kegiatan (observasi), objek
observasi dan tempatnya, dam tanggal observasi.
21 Observasi Kehidupan Orang Sampan di Pulau Buluh, 3 Agustus 2004
9.
Mengutip
Ulang
a.
Berturut-turut
Apabila
mengutip ulang sumber yang terakhir di kutip (tanpa diselingi oleh sumber
lain), dalam catatn kaki ditulis ibid, dengan cetak miring, jika halamannya
berbeda ditambah nomor halaman.
22 Harun Nasution, Falsafah dan Misticisme dalam Islam, cet. 5
(Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1989), hal. 2
23 Ibid. (نفس المر جع)
24 Ibid., hal. 23 (نفس الم جع)
25 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Balai Pustaka, 2001), hal. 15
26 loc. Cit. (نفس المكان)
b.
Apabila
kutip ulang itu dilakukan terhadap sumber yang dikutip terakhir, maka dalam
catatn kaki ditulis nama pengarang/penyusun (yang popular) dan judul buku yang
dikutip (disingkat).
27 Imam Syafi’ie, Konsep Guru Menurut Al-Ghozali: Pendekatan Filosofis
Pedagogies, cet. 1 (Yogyakarta: Duta Pustaka, 1999), hal. 28 Hamka,
Tasauf: Perkembangan dan Pemurniannya, cet. 4 (Jakarta: Yayasan Nurul Islam,
1983), hal. 25
29 Imam Syafi’ie, Konsep . . ., hal. 31
1.
ibid, kependekan dari
ibidem yang berarti ‘di tempat yang sama dan belum diselingi dengan kutipan
lain’.
2.
op.cit., singkatan dari
opere citato, artinya ’dalam karangan yang telah disebut dan diselingi dengan
sumber lain’.
3.
loc.cit, kependekan
dari loco citato, artinya ‘di tempat yang telah disebut’. loc. Cit digunakan
jika kita menunjuk ke halaman yang sama dari suatu sumber yang telah disebut.
Perhatikan pemakaian
ibid., op. cit., dan loc. cit., dibawah ini.
a.
1Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, 1999, hlm. 8.
b.
2Ibid., hlm. 15 (berarti dikutip dari buku di atas)
c.
3Ismail Marahimin, Menulis secara
Populer, Pustaka Jaya, Jakarta, 2001, hlm 46.
d.
4Soedjito dan Mansur Hasan, Keterampilan
Menulis Paragraf,Remaja Rosda Karya, Bandung, hlm. 23.
e.
5Gorys Keraf, op. cit. hlm 8 (buku yang telah
disebutkan di atas)
f.
6Ismail Marahimin, loc. cit. (buku yang telah disebut
di atas di halaman yang sama, yakni hlm. 46)
g. 7Soedjito dan Mansur
Hasan, loc. cit. (menunjuk ke halaman yang sama dengan yang disebut terakhir,
yakni hlm. 23)[3]
Menurut kelompok kami, berikut kriteria dari penulisan
footnote:
1. Jenis huruf adalah Times New Roman, karena dalam karya tulis ilmiah
menggunakan huruf Times New Roman maka footnotepun ikut menggunakan
huruf tersebut.
2. Ukuran huruf adalah 10. Karena footnote adalah catatan kaki yang kecil dan
berupa penjelas mengambil sebuah sumber atau kata-kata yang mempunyai arti.
3. Spasi adalah 1,0. Karena footnote ukurannya kecil, maka spasinya juga
disesuaikan yaitu 1,0.
Fungsi SUM dignakan untuk
menjumlahkan data-data yang terdapat dalam suatu range atau sel. Format
penulisannya adalah sebagai berikut: =SUM(number1:number2:. . .).[4]
Contoh:
Fungsi AVERAGE digunakan untuk
mencari nilai rata-rata dari sekumpulan data di Microsoft Excel.[5]
Bentuk penulisannya adalah sebagai berikut: =AVERAGE(number1:number2:. . .).
Contoh:
Fungsi RANK pada micosoft excel
digunakan untuk menentukan ranking sebuah nilai pada daftar nilai tertentu.
Bentuk penulisannya adalah sebagai berikut: =RANK(number;ref;[order]).
Keterangan:
1.
Number
merupakan nilai angka yang kita cari rangking atau peringkatnya.
2.
Ref
merupakan sekumpulan nilai angka berupa array, referensi atau daftar angka
sebagai acuan pemeringkatan.
3. Order merupakan angka 0 atau 1 sebagai acuan pengurutan daftar
nilai (ref) untuk menentukan rangking atau peringkat. Jika bernilai 0 maka daftar nilai seolah-olah akan
diurutkan secara menurun dan jika bernilai 1 maka daftar nilai akan diurutkan dalam urutan naik.
Bentuk
penulisan rumus yang lain dari data yang ada: (F3;$F$3:F$12;0). Dibuat $ ini bertujuan
agar saat kita copykan ke bawah rumus tersebut, range data atau daftar nilai
tersebut tidak berubah. [6]
Hasil seluruhnya:
DAFTAR PUSTAKA
Dwiani, Heningtyas & Heppy Kurniawati. KREATIF
(Kreasi Siswa Aktif) Teknologi Informasi dan Komunikasi SMA/MA Kelas XI
Semester Genap. Klaten: Viva Pakarindo.
Purnomo, Andi. (2007). Teknologi Informasi dan Komunikasi Sekolah
Menengah Atas Kelas XI. Solo: Yudhistira.
https://caraexcelpowerpointmsword.blogspot.com/2016/09/cara-membuat-footnote-contoh-penulisan-catatan-kaki-ms-word-2010.html.
https://sulpa.wordpress.com/2011/09/15/microsoft-word-2010-fungsi-icon-pada-tab-references/
https://www.kelasexcel.web.id/2016/05/menentukan-rangking-nilai-pada-microsoft-excel.html.
[1] Mohammad Roqib. “Fungsi Icon Tab References” diakses dari https://sulpa.wordpress.com/2011/09/15/microsoft-word-2010-fungsi-icon-pada-tab-references/. Pada tanggal 1 Maret 2017. Pukul: 19:37 WIB.
[2] Yusuf Rizkyana.
“Contoh Penulisan Catatan Kaki” diakses dari https://caraexcelpowerpointmsword.blogspot.com/2016/09/cara-membuat-footnote-contoh-penulisan-catatan-kaki-ms-word-2010.html. Pada tanggal
2 Maret 2017. Pukul: 06:28 WIB.
[3] Dede Retno “Cara
Penulisan Footnote” diakses dari http://rethno23.blogspot.co.id/2013/05/cara-penulisan-footnote-catatan-kaki.html. Pada
tanggal 15 Maret 2017. Pukul: 08:15 WIB
[4] Heningtyas
Dwiani dan Heppy Kurniawati. KREATIF (Kreasi Belajar Siswa Aktif) Teknologi
Informasi dan Komunikasi SMA/MA Kelas XI Semester Genap. Jawa Tengah: Viva
Pakarindo. Hlm: 37.
[5] Andi Purnomo. Tekonologi
Informasi dan Komunikasi Sekolah Menengah Atas Kelas XI. Solo: Yudhistira.
2007. Hlm: 133.
[6] “Menentukan
Rangking Nilai” diaksses dari https://www.kelasexcel.web.id/2016/05/menentukan-ranking-nilai-pada-microsoft-excel.html. Tanggal 1
Maret 2017. Pukul: 20:31 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar